Tidak seperti mata uang fiat tradisional seperti dolar AS atau euro, yang tunduk pada pengawasan pemerintah dan bank sentral (seperti Fed AS dan ECB), mata uang kripto beroperasi dalam kerangka kerja yang terdesentralisasi. Sistem terdesentralisasi ini diawasi oleh komunitas global dan dikelola melalui jaringan komputer yang luas yang memanfaatkan teknologi blockchain. Akibatnya, mata uang kripto tetap kebal terhadap campur tangan pemerintah atau manipulasi terhadap pasokan dan nilainya. Selain itu, kepemilikan dan perdagangan mata uang kripto meluas ke seluruh dunia, melampaui ekonomi tunggal atau wilayah geografis mana pun.